Beberapa waktu lalu, insiden
yang terjadi pada Tragedi kecelakaan Pesawat Batik Air dengan ID-7703
bertabarakan di landasan pacu Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Kabarnya pesawat itu tabrakan dengan pesawat Trans Nusayang membuktikan bahwa
penerbangan komersial di Halim sangat berpotensi untuk terjadinya kecelakaan
pesawat terbang yang fatal.
Sebelumnya
penyebab terjadinya tabrakan pesawat tersebut, tidak akan pernah diketahui
dengan pasti, sampai Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai
melakukan proses investigasi.
Apabila
kita melihat sekilas pada kejadian tabrakan pesawat di Halim itu, dengan mudah dapat disajikan analisis
teknis mengapa kejadian seperti itu bisa terjadi. Ada banyak sekali kemungkinan
yang menjadi penyebabnya, satu di antaranya adalah kelalaian pilot. Kejadian tersebut dibenarkan Direktur
Operasional Lion Air Group Daniel Putut Adi Kuncoro saat dihubungi wartawan. Bahwa "Benar kecelakaan.
Pesawat kami Batik Air yang menabrak," ujarnya saat dihubungi melalui
sambungan telepon.
Dalam
proses takeoff, pesawat yang bernaung di Lion Group dengan nomor
penerbangan ID 7703 tersebut bertabrakan dengan pesawat Transnusa yang saat itu
sedang ditarik oleh traktor. Sebelum bertabrakan, pesawat Batik Air
tergelincir. Penumpang langsung turun dengan menggunakan pelampung karena sayap
pesawat terbakar.
Hal ini
membuat pilot memutuskan untuk membatalkan penerbangan tersebut demi alasan
keselamatan. Dilaporkan terdapat sebanyak 49 penumpang dan 7 crew di dalam
pesawat ini. Dilaporkan, Batik Air mengalami kerusakan (patah) di bagian sayap
dan Transnusa di bagian ekor.
Akibat insiden tersebut, landasan pacu ditutup sementara selama kurang lebih sejam.
Sejauh ini belum diketahui penyebab tabrakan tersebut.
Akibat insiden tersebut, landasan pacu ditutup sementara selama kurang lebih sejam.
Sejauh ini belum diketahui penyebab tabrakan tersebut.
"Terkait
dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga
yang berwenang", ujar Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait
dalam keterangan pers, Senin (4/4).
Nantinya,
para penumpang diterbangkan dengan menggunakan pesawat pengganti. Seluruh
penumpang dan petugas penerbangan yang ada dalam pesawat tersebut hingga kini
dipastikan berada dalam keadaan aman.
Disimpulkan bahwa sebaiknya dilakukan
segera tindakan yang lebih mementingkan keselamatan para penumpang
sifatnya, maka penerbangan di
Halim menjadi jauh lebih baik. Dan dalam hal
ini sangat dianjurkan bagi siapa saja, bila tidak terlalu penting hindarilah
bepergian dengan pesawat terbang, agar frekuensi penerbangan dapat sedikit
dikurangi yang secara otomatis akan juga menurunkan sedikit risiko, dari kemungkinan terjadinya kecelakaan
pesawat terbang menjadi lebih berkurang. Dan semoga KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi)
segera menemukan penyebab tabrakan tersebut dan dapat mengurai permasalahan di
bandara Halim, baik dari segi operasional ( kelalaian teknis) maupun sistemnya.
Referensi :
http://news.detik.com/indeksfokus/1597/tabrakan-batik-air-transnusa-di-halim/berita
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/04/04/breaking-news-pesawat-batik-air-tabrakan-di-halim-perdanakusuma
No comments:
Post a Comment