Seorang Lulusan S1 Fisika dan S2 Fisika nuklir eksperimen,
bekerja di bursa Saham Tokyo waktu itu ditugaskan untuk menganalisa fluktuasi
harga saham Tokyo Dome, pekerjaannya tidak berkaitan dengan fisika nuklir.
Orang kedua selesai S1 Fisika, S2 dan S3 Fisika Nuklir,
setelah tamat S3 bekerja dalam riset TV plasma yang sudah banyak beredar di
Indonesia. Ilmunya masih bisa diterapkan pada riset TV plasma.
Dari dua orang di atas satu orang bekerja sesuai dengan
pendidikannya dan seorang lainnya tidak sesuai dengan bidang ilmunya. Jadi Di
Negara maju saja tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan bidang ilmunya.
Mereka yang S3 fisika teori bisa bekerja untuk membuat
program aplikasi computer bidang teknologi.
Beberapa orang pakar ekonomi dan manajemen tingkat dunia
memiliki pendidikan fiisika nuklir. Bagaimana dengan lulusan fisika atau fisika
nuklir di Indonesia. Banyak pekerjaan untuk mereka, misalnya dalam bidang
pertambangan : perminyakan, batu bara, tembaga dll. Bahkan mereka juga ada yang
bekerja dalam bidang bisnis seperti di perbankan.
Jika seorang lulus fisika nuklir harus bekerja di bidang yang
sama memang peluangnya sangat terbatas, tetapi dengan kemampuan dan kualitas
anlisisnya dan belajar keras selama pendidikan. Pada prinsipnya sarjana nuklir
bisa menekuni pekerjaan dalam bidang yang berkaitan dengan tehnik di industri
manufacturing.
Peluang kerja di PLTN juga jumlahnya sangat terbatas. karena
di PLTN tidak hanya dibutuhkan sarjana nuklir, ada bidang lain yang bisa
bekerja di PLTN.
No comments:
Post a Comment