kupu-kupu

Saturday, April 23, 2016

“ Tragedi Kecelakan Pesawat Batik Air Dan Transnusa Di Halim Perdana Kusuma”





Beberapa waktu lalu, insiden yang terjadi pada Tragedi kecelakaan Pesawat Batik Air dengan ID-7703 bertabarakan di landasan pacu Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/4/2016). Kabarnya pesawat itu tabrakan dengan pesawat Trans Nusayang membuktikan bahwa penerbangan komersial di Halim sangat berpotensi untuk terjadinya kecelakaan pesawat terbang yang fatal.

Sebelumnya penyebab terjadinya tabrakan pesawat tersebut, tidak akan pernah diketahui dengan pasti, sampai Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai melakukan proses investigasi.

Apabila kita melihat sekilas pada kejadian tabrakan pesawat di Halim itu, dengan mudah dapat disajikan analisis teknis mengapa kejadian seperti itu bisa terjadi. Ada banyak sekali kemungkinan yang menjadi penyebabnya, satu di antaranya adalah kelalaian pilot. Kejadian tersebut dibenarkan Direktur Operasional Lion Air Group Daniel Putut Adi Kuncoro saat dihubungi wartawan.  Bahwa "Benar kecelakaan. Pesawat kami Batik Air yang menabrak," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon. 

Dalam proses takeoff, pesawat yang bernaung di Lion Group dengan nomor penerbangan ID 7703 tersebut bertabrakan dengan pesawat Transnusa yang saat itu sedang ditarik oleh traktor. Sebelum bertabrakan, pesawat Batik Air tergelincir. Penumpang langsung turun dengan menggunakan pelampung karena sayap pesawat terbakar.

Hal ini membuat pilot memutuskan untuk membatalkan penerbangan tersebut demi alasan keselamatan. Dilaporkan terdapat sebanyak 49 penumpang dan 7 crew di dalam pesawat ini. Dilaporkan, Batik Air mengalami kerusakan (patah) di bagian sayap dan Transnusa di bagian ekor.
Akibat insiden tersebut, landasan pacu ditutup sementara selama kurang lebih sejam.
Sejauh ini belum diketahui penyebab tabrakan tersebut.

"Terkait dengan apa yang terjadi, kita akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang", ujar Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait dalam keterangan pers, Senin (4/4).

Nantinya, para penumpang diterbangkan dengan menggunakan pesawat pengganti. Seluruh penumpang dan petugas penerbangan yang ada dalam pesawat tersebut hingga kini dipastikan berada dalam keadaan aman.

Disimpulkan bahwa sebaiknya  dilakukan segera tindakan yang lebih mementingkan  keselamatan para penumpang sifatnya, maka penerbangan di Halim menjadi jauh lebih baik. Dan dalam hal ini sangat dianjurkan bagi siapa saja, bila tidak terlalu penting hindarilah bepergian dengan pesawat terbang, agar frekuensi penerbangan dapat sedikit dikurangi yang secara otomatis akan juga menurunkan sedikit risiko, dari kemungkinan terjadinya kecelakaan pesawat terbang menjadi lebih berkurang. Dan semoga KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi) segera menemukan penyebab tabrakan tersebut dan dapat mengurai permasalahan di bandara Halim, baik dari segi operasional ( kelalaian teknis) maupun sistemnya.


Referensi :
http://news.detik.com/indeksfokus/1597/tabrakan-batik-air-transnusa-di-halim/berita
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/04/04/breaking-news-pesawat-batik-air-tabrakan-di-halim-perdanakusuma