kupu-kupu

Wednesday, March 8, 2017

"Sang inspirantif Sarjana Nuklir"



Seorang Lulusan S1 Fisika dan S2 Fisika nuklir eksperimen, bekerja di bursa Saham Tokyo waktu itu ditugaskan untuk menganalisa fluktuasi harga saham Tokyo Dome, pekerjaannya tidak berkaitan dengan fisika nuklir.
Orang kedua selesai S1 Fisika, S2 dan S3 Fisika Nuklir, setelah tamat S3 bekerja dalam riset TV plasma yang sudah banyak beredar di Indonesia. Ilmunya masih bisa diterapkan pada riset TV plasma.
Dari dua orang di atas satu orang bekerja sesuai dengan pendidikannya dan seorang lainnya tidak sesuai dengan bidang ilmunya. Jadi Di Negara maju saja tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan bidang ilmunya.
Mereka yang S3 fisika teori bisa bekerja untuk membuat program aplikasi computer bidang teknologi.
Beberapa orang pakar ekonomi dan manajemen tingkat dunia memiliki pendidikan fiisika nuklir. Bagaimana dengan lulusan fisika atau fisika nuklir di Indonesia. Banyak pekerjaan untuk mereka, misalnya dalam bidang pertambangan : perminyakan, batu bara, tembaga dll. Bahkan mereka juga ada yang bekerja dalam bidang bisnis seperti di perbankan.
Jika seorang lulus fisika nuklir harus bekerja di bidang yang sama memang peluangnya sangat terbatas, tetapi dengan kemampuan dan kualitas anlisisnya dan belajar keras selama pendidikan. Pada prinsipnya sarjana nuklir bisa menekuni pekerjaan dalam bidang yang berkaitan dengan tehnik di industri manufacturing.

Peluang kerja di PLTN juga jumlahnya sangat terbatas. karena di PLTN tidak hanya dibutuhkan sarjana nuklir, ada bidang lain yang bisa bekerja di PLTN.

No comments:

Post a Comment